PENDIDIKAN DAN BEKERJA
TENTANG PENDIDIKAN
Kecil dididik agar terdidik, Pendidikan yang mendidik supaya anak terdidik, Pendidikan buat siapa? buat mereka yang terdidik? teruntuk kami yang ingin dididik? atau sekedar mempersiapkan tenaga kerja yang dapat dikontrol oleh sistem yang terdidik? tujuan akhir dari Pendidikan pada kenyataannya adalah dunia kerja dengan kata lain dididik dengan pendidikan agar kelak mendapatkan Pekerjaan yang layak, layak yang dimaksud adalah mampun menghasilkan.
Sampai pada saat bertahun-tahun mengenyam pendidikan, menjadi peserta didik, dari kanak-kanak melampaui kekanak-kanakan, sembilan tahun + 3 Tahun menjadi 12 Tahun sebagai Pelajar, bagi yang berkemampuan dan dimampu-mampukan menjelajah demi mendapatkan gelar ahli (sarjana), kesemuanya itu untuk apa? satu kata yang terdidik tanpa tersadari oleh kita semuanya, yaitu untuk "KERJA", untuk menghasilkan, untuk Hasil, kesemuanya itu dianggap untuk Berhasil.
Konteks Pendidikan untuk Muara Akhir agar mampu dan mudah mendapatkan Pekerjaan merupakan cara berpikir yang relatif tidak salah, tapi mengandung kecacatan berfikir, karena Pengabdian adalah Pengamalan (ilmu yang diamalkan), namun tidak serta merta menjadi jongos di Korporasi atau di Badan Pemerintahan. Baik, ini bukan tentang bagaimana Pendidikan, untuk Apa Pendidikan dan mengapa harus melewati Pendidikan, ini semua hanya pengantar untuk memahami bahwa Pendidikan itu Sangat Penting dan Sangat Tidak Harus, Maksudnya jika anda memandang Pendidikan itu Penting untuk kemudian hari pada tingkat Pendidikan Tertentu telah anda capai agar mendapatkan Pekerjaan itu menjadi Sangat tidak Harus, Pendidikan menjadi Penting hanya jika anda memahami bahwa Pendidikan itu teruntuk Pikiranmu yang akan semakin tajam, Perasaanmu yang semakin Halus, Tan Malaka juga pernah mengatakan demikian.
Kesadaran bahwa Pentingnya Pendidikan itu bukan bermuara untuk dan setelah menyenyam Pendidikan lalu Bisa Bekerja, akan tetapi terletak pada Kemampuan Berfikir Kritis dan Tajam serta terdapat Kehalusan pada Perasaan, yang pada Prinsipnya telah ternyata bahwa semakin banyak yang diketahui seseorang maka ia semakin terasa tidak berilmu atau dengan kata lain semakin merasa bodoh, itu dimungkinkan kesadarannya bahwa semakin banyak ia mengetahui seseuatu makin sadar pula bahwa sesungguhnya ternyata banyak yang ia tidak ketahui, biasanya seseorang semakin tidak senyaman ketika ia tidak mengetahui apa-apa (ketika masih bodoh). Pendahuluan ini terurai agar pembaca memahami betapa pentingnya Pendidikan namun Bukan Keharusan untuk menempuh Pendidikan, kesemuanya tergantung Mindsetmu. Silakan Jelajahi Fikiranmu.
HAL IHWAL BEKERJA DAN PEKERJAAN
Baik, kita masuk kepada Lingkup Kerja, lingkungan berfikir dalam kehidupan yang harus menghasilkan sesuatu dengan cara bekerja, agar dapat mencukupi dan memiliki daya beli demi keluarga. kita masuk pada area dimana setiap orang memiliki kebutuhan, setiap orang harus memenuhi dirinya, keluarganya.
Kita mulai dari keadaan yang terkecil, dimana Seorang Pekerja yang bekerja telah melebihi 10 Tahun, untuk kenaikan Upah saja sangat susah, harus memohon kepada Perusahaan, tidak serta merta mendapatkan Kenaikan Upah, tidak serta merta mendapatkan perhatian meskipun telah bekerja banting tulang sampai-sampai lembur dari pagi hingga pagi keesokan harinya, ini mengenaskan memang, tapi realita adanya demikian.
Mengadupun harus kemana? Ke Bagian Kepegawaian merupakan tempat yang layak namun tak berekspektasi pada keberhasilan karena sejatinya merekapun sama demikian sulitnya keadaannya seperti pekerja lainnya yang mesti mempertaruhkan diri, harga diri, fikiran, bahkan kelanjutan hidupnya, memperjuangkan pekerja dianggap membela bak serikat pekerja atau bahkan dirasa beracara seperti pengacara, tidak memperjuangkan pekerja dan relatif berposisi pada pengusaha dianggap jongos yang buta mata hatinya, mereka hanya jembatan yang menghubungkan dan mirisnya sebagai jembatan diperparah hanya sebagai pijakan yang dipijak-pijak dari dua arah dua sisi, tapi itulah kenyataannya. Hanya sebagai penyampai, sehingga ketika tersampaikan pun belum tentu akan memiliki efek yang signifikan justru bisa membawa potensi negatif baik ke dirinya maupun objek yang digendongnya untuk diperjuangkan, lantas apakah seorang mereka harus dikorbankan demi pekerja lainnya? Tentu tidak, jika mencari akar masalahnya tentu tidak akan pernah selesai.
Kesadaran diri dalam memimpin dan tata kelola yang sehat dalam suatu organisasi sangat diperlukan terutama dalam organisasi bisnis, dengan memandang suatu permohonan kesejahteraan sebagai cambuk untuk upgrade diri dan organisasi bisnisnya, upgrade diri untuk para pekerjanya, kehidupan layak dan kelayakan sepertinya masih dalam angan-angan, meskipun kenyataannya tidak sampai melarat.
Apabila hengkang dari bekerja akan menjadi reputasi yang sesat dan buruk, angkat kaki dari pekerjaan bukanlah jawaban karena diluar sana kehidupan akan lebih predator sehingga persaingan sangat tidak sehat, kompetisi bukan lagi tentang kompetensi, susahnya menggantikan pekerjaan saat ini menjadi sebab utama tidak untuk angkat kaki dari pekerjaan.
Jawaban satu-satunya adalah berusaha, iya berusaha dalam arti seluas-luasnya, bersikap syukur meski tidak serta-merta harus menerima semua kezaliman.
Post a Comment for "PENDIDIKAN DAN BEKERJA"
Post a Comment